Sabtu, 31 Maret 2012

Do'aMu Ibu


Ibu...!
Aku tahu...
Semua letihmu itu tulus
Dan...akupun tahu
Bukan apa-apa yang engkau ingin
Engkau tak pernah inginkan apa-apa

Ibu...!
Dulu engkau pernah bilang
Cepatlah besar anakku !
Jadilah engkau orang besar
Yang membesarkan hati Ibu

Ibu...!
Semua hebatku
Tak kan pernah ada
Tanpa ikhlas pengorbananmu

Ibu...!
Sabdamu adalah do'a
Do'a yang nyaring terdengar
Dan pasti... didengar !

Bukan gelimang harta tuk membalas
Bukan pula, tahta dan mahkota
Bhakti, taat... menjaga hati
Itu saja...cari dan mesti kau beri


By: Wong alasan

Pria Berlabuh


Dini..
Akhirnya diatas tangan
Timang..
Cengir, pekik
Tangis berubah
Tujuh..
Hilang mama
Susu
Separuh nitip
Didik keguru
Sembilan lewat
Sepuluh melangkah
Hitungan belas
Nan berubah
Dalam peka pita suara dewasa
Masa memori
Di atas dini
Intip rasa
Kasih cinta
Nan sesungguhnya
Nyata
Tak sekedar melewati alur plasenta
Dalam telepati satu badan bunda
Tak terbatas
Masa memori
Hingga
Terbawa umur bungkuk dan pikun
Dua puluh
Mencari hati
Tiga puluh
Ketemu jati diri
Saat pria tuk berlabuh

Karya: Adhi Jaka Wahana

Bangkitkan Hati

Haru..


Kelu..
Tak ada ungkap
Gelap

Ragu..
Bisu..
Tak ada pegang
Sikap

Berbalik arah
Mundur ke hari
Setapak ujung
Belum pasti

Angan rencana
Membawa cita
Samar hilang
Dalam kedip kelopak mata

Luas dalam bayang
Mudah bertepi
Ungkap kata
Telunjuk jari

Menyambung asa
Tekad
Dalam basahnya sayap
Tuk terbang kembali


Karya: Adhi Jaka Wahana

Terpuruk Aku


Terpuruk aku,
Keluh dan kesah
Kolam biru jadi ilalang
Bukan padi hanya jerami

Terpuruk aku,
Ada tak terbawa
Benak tak berpikir
Terbalut kalut, tersembunyi sadar

Terpuruk dalam diriku
Kusut muka tak ber-aura
Hampa, kosong
Tak ada nilai, tak ada timbang

Terpuruk begitu dalam diriku
Legam kecil menyisip telapak kakiku
Tajam, sakit, nyeri hingga ke ubunku
Terhentilah langkah kaki juga otakku

Terpuruknya aku,
Hanya tak ada tenang yang tak jadi pikir
Kolam biru padi jerami
Serat kecil hitam menyadarkan rasaku


Karya: Adhi Jaka Wahana

Segenggam Asa


Tidakkah engkau tau...
Kuterbalut Sunyi...
Sepi sendiri tanpamu...
Bukan kehendakku...

Angin malampun tau...
Dingin memang tanpamu...
Bintangpun enggan keluar...
Kosong...langit bagai mati

Saat mentari kembali...
Hangat jiwa kini kurasa...
Tolong...
Cairkan...kebekuan hati ini...

Sepi kini bukan untukku...
Bukan juga...untukmu...
Bukan untuk siapa-siapa...

Jangan berhenti kawan...
Jalan masih panjang...
Segenggam asa...
Mesti kau raih...

Hari ini...
Engkau pasti dapat...
Mengejar semua cita...
Mimpi...harus jadi nyata...


By: wong alasan

Rabu, 28 Maret 2012

Sahabat untuk selamanya

Tidak ada kata mantan untuk sahabat
sedih dan senang kita lalui bersama
panas dan dingin kita tempuh bersama
susah bahagia kita jalani dengan tawa
tempatnya aku bercerita , berbagi, bersedih, bersenang , dan berteduh
ku ingin kau selalu disampingku
ku ingin ada selalu untukmu
kau bahagia akupun bahagia
kau bersedih  akupun bersedih
ku ingin kita bisa melalui dan menghadapi apapun dengan bersama-sama
kasih sayang, perhatian, dan kejujuran selalu diutamakan
jangan ada dusta diantara kita
hadapi semua dengan senyuman
kawan aku selalu ada untukmu



karya: IsnaSundaN

friendship

dari awal kata lalu mulai dekat melalui banyak canda
canda tawa menjadi salah satu ciri dari kita bersama
berpegang teguh , mempercayai satu sama lain , kejujuran dan kesetiaan
kau bagaikan teman saudara keluarga dan segalanya bagiku
ku ingin kau tau bahwa aku tak bisa melupakan kalian
walau banyak rintangan yang harus dilalui aku kan selalu ada untukmu da kau pun selalu ada untukmu
aku ingin kita selalu bersama walau tak dekat tapi kita selalu bersama
mencarimu bagaikan air mata dalam kolam
tawamu selalu membuatku senang
aku sedih kalianpun sedih
aku bahagia kalianpun bahagia

aku ingin selamanya kau ada untuk ku dan aku ada untukmu
i miss you friend , and i love you so much friend 

Karya : IsnaSundaN